Tampilkan postingan dengan label Karakteristik Sumber Daya Manusia Dalam Industri Pariwisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karakteristik Sumber Daya Manusia Dalam Industri Pariwisata. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 September 2017

Tanda Tanda Yang Membuktikan Terjadinya Perjalanan

Asal Mula Terjadinya Perjalanan

Untuk memenuhi kebutuhannya, secara naluri orang jaman dulu melakukan perjalanan dikarenakan adanya kebutuhan makan dan minum, kebutuhan rasa aman/tempat tinggal, perasaan ingin tahu, ambisi kehormatan dan kekuasaan sehingga dengan dorongan tersebut, mereka melakukan perjalanan
yang mungkin kembali ketempat asal maupun tinggal menetap di tempat baru.

Tanda Tanda Yang Membuktikan Terjadinya Perjalanan

Sejak jaman purba, dimana manusia masih mengandalkan kehidupannya dengan memanfaatkan apa yang ada disekelilingnya untuk mempertahankan kehidupannya (secara naluri), hanya memakan apa yang ada disekitarnya, melindungi diri dari panas, hujan dan dingin mereka menutupi badannya dengan dedaunan/kulit pohon ataupun kulit binatang, istirahat tidur dengan mencari tempat aman diatas pohon rindang, atau dalam goa.

Secara naluri, bila merasakan kurang nyaman lagi ditempat semula (dimana buah-buahan, umbi-umbian liar, binatang buruan sudah habis dan tempat tinggalnya sudah diketahui oleh binatang buas atau musuhnya) mereka berusaha untuk bergerak mencari tempat baru yang lebih nyaman dan aman. Demikian seterusnya sampai akhirnya mereka menemukan teman dan berkumpul saling membantu menghadapi serangan binatang buas maupun musuh-musuh saingannya dalam mempertahankan hidup.

Mereka berkomunitas membentuk group/kelompok, semakin kuat dan menetap disatu tempat untuk bersama-sama bahu membahu mempertahankan kelompoknya untuk terus hidup.

Dalam perkembangannya, terjadilah suatu komunitas yang semakin banyak anggotanya, kemudian terbentuklah sebuah masyarakat dengan pemimpinnya.

Kondisi alam menuntut untuk tetap melakukan perjalanan, walaupun tidak langsung serempak, mereka mengutus dulu satu atau dua orang yang pemberani untuk ”mencari” daerah baru/hutan yang masih banyak makanan (karena mereka belum mengenal bercocok tanam), bila telah menemukan, barulah dengan berbondong-bondong (merasa lebih aman dan kuat) kelompok tersebut ”berpindah” ke tempat baru tersebut.

Untuk mempertahankan kepentingannya, mereka saling menaklukkan antar kelompok, kemudian akan menjadikan kelompok yang menang menjadi kelompok besar, sampai akhirnya menjadi suku dalam lokasi yang menetap/desa dan menjadi lebih besar lagi menjadi negeri.

Perjalanan tetap dilakukan dalam dinamika kehidupan, seakan-akan mereka sudah mengenal bahwa setiap langkah akan menjadikan seseorang/kelompok ”lebih besar” (lebih pandai, lebih banyak informasi karena lebih banyak yang dilihat).

Hornby cs, dalam bukunya yang berjudul “The Advance Learn’s Dictionary Of Current English”, menyatakan :

“Travel is go from place to place, make a journey, up a long one, in search of pleasure, adventure or as commercial traveller”

Travel diartikan sebagai pergerakan dari suatu tempat ke tempat lain, melakukan perjalanan atau ke tempat yang jauh dengan maksud untuk mencari kesenangan, berpetualang atau untuk perjalanan mencari keuntungan/laba/berdagang)

Tanda-tanda yang membuktikan terjadinya perjalanan pada masa itu :

  • Tahun 221 - 122 SM, masa pemerintahan dinasti Chou di Tiongkok telah dibangun jalan raya untuk kepentingan lalu lintas bangsanya.terutama untuk perjalanan berdagang.
  • Tahun 560-330 SM, masa kerajaan Persia Di Timur Tengah dibangun jalan raya yang menghubungkan antara kaki gunung Zagrep ke laut Algean.
  • Kerajaan ROMAWI membangun jalan raya dengan nama THE APPIAN WAY sepanjang kurang lebih 350 mil.
  • Tahun 334 SM di Ephesus (Turki) dikembangkan oleh Alexander The Great (Iskandar Zulkarnaen) mengadakan pertunjukkan akrobatik adu binatang buas, sihir dan sulap yang banyak dikunjungi orang.
  • Perjalanan Ziarah ketempat-tempat yang dihormati merupakan perjalanan yang didorong oleh motivasi agama dan ritual penghormatan leluhur.
  • Bangsa Phunisia Dan Polanesia merupakan bangsa yang pertama kali melakukan perjalanan untuk muhibah wisata dengan tujuan perdagangan. Dan Ratu Elisabeth I kaum ningrat Inggris juga mengadakan perjalanan ke Eropa, dengan berbagai tujuan antara lain kunjungan perkenalan, mencari ide-ide baru, mempelajari seni budaya, sistem pemerintahan dan pendapat bangsa lain.
  • Bangsa Austronesia melakukan imigrasi ke kepulauan Indonesia melalui Malaya ke Jawa dan juga Formosa, Filipina ke sebagian Kalimantan dan Jawa, bangsa Austronesia ini yang akan menjadi nenek moyang langsung bangsa Indonesia. Mereka menghidupi diri dengan dengan berladang dan berburu binatang menggunakan anak panah dan busur dan tombak. Alat yang digunaka anak panah dan tombak. Mereka hidup di goa-goa berpindah dari satu tempat awal ketempat lain yang dianggap lebih nyaman.
  • 500 SM - Terjadi perpindahan gelombang kedua. Perpindahan yang dilakukan sudah dengan membawa kebudayaan Dongson melalui jalan barat lewat Malaysia barat. Kebudayaan Dongson yaitu kebudayaan yang telah memakai logam sebagai alat bantu kehidupan dikenal dengan sebutan zaman perunggu. Mereka sudah mulai tinggal menetap.
  • Abad ke-7 hingga abad ke-14 Jawa dan Sumatra. kedatangan pelaut-pelaut Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho/Zheng He perang dan berdagang), serta para pedagang-pedagang Arab dari Gujarat, India, yang membawa agama Islam.
  • Awal abad ke-16, orang-orang Eropa datang, mereka menemukan beberapa negara-negara kecil dan menguasainya melalui perdagangan rempah.
  • Pada abad ke-17, Belanda muncul sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya dan sedikit demi sedikit mulai menjajah Indonesia 
Perjalanan yang mereka lakukan berdampak pula pada pesatnya arus dan kebutuhan perjalanan, baik untuk sekedar kunjungan persahabatan, mencari pengetahuan maupun expansi perdagangan, Dari perjalanan tersebut kita mengenal beberapa tokoh sebagai traveller antara lain:

  • Marcopolo (1254-1324) yang telah mengadakan perjalanan dari Eropa hingga Tiongkok
  • Ibnu Battutah (1325) yang terkenal sebagai “The First Traveller Of Moslem” telah melakukan perjalanan dari Tanger (Afrika) ke Mekkah 
  • Christopher Colombus (1451-1506) melakukan pelayaran dari Spanyol ke Barat dan menemukan Cuba dan Haiti (Amerika).
  • Vasco Da Gama (1498) yang menjelajahi 5 benua
  • Captain James Cook (1728 -1779) menjelajahi Selandia Baru dan Australia Timur

Perjalanan dapat diartikan sebagai pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan berbagai tujuan. Pada jaman dahulu, perjalanan dilakukan karena naluri kebutuhan dari seseorang yang seringkali mengajak kelompoknya untuk mencari lokasi baru yang lebih nyaman dan aman. Seringkali perjalanan bisa dikembangkan menjadi perpindahan yang menetap (imigran) bila ditempat baru, mereka merasa lebih nyaman.

Senin, 18 September 2017

Pengertian Lengkap Pariwisata Menurut Para Ahli

Pariwisata merupakan seluruh kegiatan, fasilitas dan pelayanan yang diakibatkan oleh adanya perpindahan perjalanan sementara dari seseorang ke luar dari tempat tinggalnya ,serta tinggal dalam waktu singkat di tempat tujuan dari perjalanan ,untuk tujuan bersenang-senang dan berlibur.

Pariwisata sering didefinisikan sebagai suatu kegiatan perjalanan yang lebih banyak berkaitan dengan kegiatan-kegiatan santai dan untuk bersenang-senang.

Pendapat lain juga mengatakan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.

Pengertian Lengkap Pariwisata Menurut Para Ahli
Pengertian Lengkap Pariwisata Menurut Para Ahli

Banyak lagi definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang pariwisata, yang masing-masing mempunyai penekanan khusus pada batasan-batasan yang dikemukakan. Beberapa ahli memberikan definisi dan batasan yang “berbeda” tentang istilah pariwisata, yang penekanannya dilatarbelakangi oleh bidang keahliannya masing-masing, yaitu penekanan pada aspek-aspek ekonomi, sosiologi, psikologi, seni-budaya, maupun aspek geografis kepariwisataan.

Definisi lain tentang pariwisata (tourism), adalah industri jasa, yang menangani (kesatuan) jasa layanan mulai dari transportasi, jasa keramahan (hospitality), tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti: bank, asuransi, keamanan, dll.

Undang-Undang RI No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, menyatakan bahwa pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.

The World Tourism Organisation memberikan definisi Tentang Wisatawan ( tourist), sebagai :
“ Any person residing within a country, irrespective of nationality, travelling to a place within this country other than his usual place of residence for a period of not less than 24 hours or one night for a
purpose other than the exercise of a remunerated activity in the place visited. The motives for such travel may be : (1) leisure ( recreation, holidays, health, studies, religion, sports) ; (2) business, family, mission, or meeting.”

Dapat diartikan bahwa wisatawan adalah seorang yang tinggal di suatu negara, tanpa memandang kebangsaannya, melakukan perjalanan ke tempat didalam negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa, sedikitnya selama 24 jam atau satu malam, untuk suatu tujuan selain mendapatkan penghasilan di tempat yang dikunjunginya.

Tujuan perjalanannya dapat digolongkan ke dalam klasifikasi berikut ini :
  • Pesiar (leisure), seperti untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan, olah raga.
  • Perdagangan (business), keluarga, missi, atau konperensi.
Definisi tersebut diatas belum memasukkan unsur utama dari industri pariwisata, yaitu pasar untuk the day-trip (perjalanan sehari).

The 1987 Australian Government Committee Inquiry to Tourism mengangkat definisi tentang pariwisata (tourism), sudah memasukkan unsur pasar “the day-trip”, sebagai berikut :

“A tourist” is:
a) a person who undertakes travel, for any reason, involving a stay away from his or her usual place of residence for at least one night :
or
b) a person who undertakes a pleasure trip involving a stay away from home for at least four hours during daylight, and involving a round distance of at least 50 km”.

Dari beberapa batasan yang diberikan oleh para ahli maupun organisasi pariwisata tersebut diatas, terdapat pengertian bahwa pariwisata mempunyai ciri:
  • Perjalanan yang dilakukan itu bersifat sementara waktu.
  • Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya, dan pasti akan kembali ke tempat asalnya.
  • Perjalanan yang dilakukan itu harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi.
  • Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak dengan tujuan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya.

Dalam rangka untuk pengembangan dan pembinaan kepariwisataan di Indonesia, pemerintah telah merumuskan batasan tentang wisatawan, bahwa “Wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungannya itu”

Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan untuk bersenangsenang mengunjungi obyek / atraksi wisata, menyaksikan secara langsung adat budaya setempat, dan tujuan lainnya (tidak untuk mendapatkan penghasilan), dengan durasi waktu lebih dari 24 jam, sehingga memerlukan kebutuhan utama selain objek-objek wisata yang akan dikunjungi, yaitu: transportasi, akomodasi dan konsumsi . Kebutuhan lain seperti : souvenir, bank, entertain, jasa komunikasi, pusat belanja, dan lain-lain, merupakan unsur penunjang, sehingga dikatakan bahwa pariwisata merupakan kegiatan “multi bisnis”.

Kepariwisataan, adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata, seringkali disebut juga Industri Hospitality dan Industri Pariwisata.

”Kepariwisataan tumbuh karena perbedaan, keunikan, kelokalan baik itu yang berupa bentang alam, flora, fauna maupun yang berupa kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa, rasa dan budi manusia. Tanpa
perbedaan itu, tak akan ada kepariwisataan, tidak ada orang yang melakukan perjalanan atau berwisata. Oleh karena itu, melestarikan alam dan budaya serta menjunjung kebhinekaan adalah fungsi utama kepariwisataan. Alam dan budaya dengan segala keunikan dan perbedaannya adalah aset kepariwisataan yang harus dijaga kelestariannya. Hilangnya keunikan alam dan budaya, berarti hilang pulalah kepariwisataan itu” (ardike, budpar).